Repeat

Ada saja pemikiran-pemikiran sempit yang membodohi umat Hindu. Mengatakan Veda mengajarkan konsep politheisme atau bertuhan banyak. Ada juga agama yang membanggakan diri sebagai agama monotheisme atau agama bertuhan satu pertama. Ada juga agama yang membanggakan diri sebagai agama satu-satunya yang murni mengajarkan paham monotheisme mutlak karena melihat Hindu banyak dewa dan Kristen dengan konsep Trinitasnya.

Sesungguhnya Dia satu

Tunggal, tak dapat dibagi, kenyataan yang tertinggi

- Atharva Veda 13.4.20

Dialah penguasa satu-satunya

Dari alam semesta ini

- Rg Veda 6.36.4

Dia adalah satu, tanpa ada persamaanya

Melalui kekuatannya yang menakjubkan

Dan hukum-hukum dan tindakannya yang hebar

- Rg Veda 8.1.27

Hanya Yang Satu

Yang harus dipuja

Oleh manusia

- Atharva Veda 2.2.1

Monotheisme, adalah sebuah keyakinan satu Tuhan. Namun di dalam Veda, istilah tersebut tidak cocok digunakan. Tuhan yang seperti itu memiliki keterbatasan. Monotheisme berarti Tuhan satu yang berada di surga. Sedangkan dalam Veda, memang sangat jelas Tuhan itu satu. Tetapi ia juga berada di dalam diri setiap makhluk hidup (Paramatma).

Dia, menyusupi segalanya

Memasuki semua makhluk

Di dalam dan di luar tanah

- Yajur Veda 32.8

Count Bjornstjerne, penyair nasional Norwegia, pemenang hadiah nobel sastra pada tahun 1903: “Ide-ide yang sungguh sangat halus ini amat meyakinkan kita bahwa Veda mengakui hanya satu Tuhan, Yang Maha Kuasa, Abadi, Ada dengan sendirinya, Cahaya dan Penguasa dari Semesta.”

Colebrook, sarjana Inggris: “Agama Hindu sebagaimana ditemukan dalam kitab-kitab suci (Veda) mengakui hanya satu Tuhan.”

Charles Coleman, dalam bukunya Theopany of The Hindus (Penampakan Sang Hyang Widhi dari orang-orang Hindu): “Yang Maha Kuasa, Tak Terbatas, Abadi, Tak Terpikirkan, Ada dengan sendirinya, Dia yang melihat segalanya tapi tak pernah terlihat adalah Brahman, yang satu yang tak dikenal, Makhluk Sejati, Pencipta, Pemelihara dan Pemralina/pelebur alam semesta. Dengan definisi itu dan berbagai definisi lainnya Dia diketahui dalam Veda.”

Livi, penyair Arab termashur: “Tanah Hind (Hindusthan) yang dirahmati, engkau pantas mendapat penghormatan, karena padamu Tuhan telah mengungkapkan penhetahuan sejati tentang Diri-Nya. Keempat buku yang diwahyukan ini telah diberikan kepada mata batin kita seperti cahaya pagi yang lembut dan sejuk. Keempat (Veda) ini diwahyukan kepada nabinya (Rsi) di Hind. Kekayaan yang berharga itu adalah Sama dan Yajur yang telah dikotbahkan oleh Tuhan. O sahabatku, hormatilah ini, karena mereka memberi tahu kita kabar baik mengenai keselamatan. Dua berikutnya dari keempat ini, Rg dan Atharva, mengajari kita pelajaran tentang persaudaraan universal. Yang dua ini (Veda-Veda) adalah mercusuar yang mengingatkan kita arah tujuan itu (persaudaraan universal).

Dara Shakoh, putra dari Shah Jenan dan kakak tertua dari Aurangzeb: “Setelah penelitian perlahan, saya sampai pada kesimpulan bahwa jauh sebelum kitab-kitab surga seperti Quran, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dst., Tuhan telah mewahyukan kepada orang-orang Hindu melalui para Rsi zaman dahulu, yang Brahma adalah pemimpinnya, empat kitab pengetahuannya, Rg Veda, Yajur Veda, Sama Veda dan Atharva Veda.”

2. DOKTRIN TRINITAS INJIL

I

* a. Doktrin ‘tiga dalam satu’ (three in one) dan ‘tiga sama dengan satu’ (three equal one)

Tidak seperti agama Veda, yang adalah murni berpaham ketunggalan Tuhan, Injil (Perjanjian Brau) mengajarkan doktrin Trinitas, yaitu keberadaan tiga Tuhan: Tuhan Bapa, Tuhan Anak (Kristus) dan Tuhan Roh Kudus (Spirit). Orang Kristen percaya bahwa setiap Tuhan sederajat dalam kekuasaan dan kemuliaannya, dan bahwa ketiganya ini adalah satu. Jadi agama Kristen berputar di sekitar teori ‘tiga dalam satu’ dan ‘tiga sama dengan satu’. Dan mereka masih menyebut ini ‘monotheisme’!? Mereka mengklaim bahwa doktrin Trinitas atau Trinetarianisme mereka sama dengan monotheisme.

* b. Tiga Pribadi adalah satu

“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; ketiganya adalah satu.” Yohanes 5.7

* c. Konversi dan baptis seluruh bangsa-bangsa dalam nama tiga pribadi

“Oleh karena itu pergilah, jadikan semua bangsa muridku, dan baptislah mereka dalam nama Bapak, dan Anak, dan Roh Kudus.” Matius 28.19

* d. Kutukan abadi untuk penghinaan terhadap Roh Kudus

“Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Markus 3.29

* e. Tuhan mengirim satu-satunya AnakNya

“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya.” Yohanes 4.9

* f. Kristus dalam Tuhan, Tuhan dalam Kristus

“Percayalah kepadaku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku…” Yohanes 14.11

* g. Tuhan dan Kristus adalah satu

“Aku dan Bapaku adalah satu.” Yohanes 10.30

* h. Tuhan memberikan seluruh kekuasaan pada Kristus

“Dan Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.” Matius 28.18

“Bapa mengasihi Anak, dan telah menyerahkan segala sesuatu kepadanya.” Yohanes 3.35

* i. Kristus sederajat dengan Tuhan

“Siapa (Kristus), yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” Filipi 2.6

* j. Kebodohan dari Tuhan Injil

“Karena kebodohan Allah itu lebih bijaksana dari manusia, dan kelemahan Allah lebih kuat dari manusia.” Korintus 1.25

II

Laelius Socinus menolak doktrin Trinitas

Seorang sarjana Italia Laelius Socinus (1525-1582) secara emphatik menolak doktrin Trinitarianisme dan mengatakannya sebagai irasionil (tidak masuk akal). Teori ‘tiga Tuhan dalam satu’ tidak dapat diterimanya. Dia mulai mengajarkan ‘monoteisme’, prinsip tentang satu Tuhan. Akibatnya, dia dinyatakan bidah (heretik, menyimpang dari dogma resmi) dan dikeluarkan dari gereja. Siapa saja yang mengajarkan ‘monoteisme’ adalah bidah, bukanlah seorang Kristen yang sebenarnya dalam penilaian gereja. Dalam tahun 1546, Laelius Socinus ikut serta dalam satu “Masyarakat Rahasia” (Secret Society), yang mengkotbahkan bahwa doktrin dari “tiga Tuhan dalam satu” (Trideisme atau Trinitarianisme) tak dapat dipegang dan bahwa banyak dari keyakinan gereja Roma Katholik menjijikkan bagi akal. Akibatnya Masyarakat Rahasia dilarang oleh gereja dan beberapa anggotanya dibunuh untuk satu-satunya kesalahan mereka yaitu tidak percaya akan kultus Trinitas. Laelius Socinus terpaksa melarikan diri ke negara asing untuk mencari keselamatan. Sementara di pengasingan, dia menghembuskan nafas terakhirnya di Zurich. Bahkan dewasa ini ketika gereja mengutuk setiap orang karena ide sekulernya, gereja mencapnya sebagai ‘Socinian’.

III

Unitarian dibakar hidup-hidup

Dalam tahun 1662, sekitar dua ribu pendeta dikeluarkan oleh gereja di bawah Act of Uniformity, (Undang-Undang Kesatuan) sebab mereka menolak menerima doktrin Trinitas dan mengakui ‘monoteisme’ yang mereka sebut ‘Unitarianisme’. Mereka menganggap Kristus sebagai sekedar manusia dan percaya dalam satu Tuhan. Akibatnya ribuan pengikut Unitarian dibakar di tiang, tidak saja di Inggris tapi juga di negara-negara lain. Celakanya, dalam tahun 1813, gereja, di bawah tekanan pendapat umum, setuju untuk menerima ‘Unitarianisme’ sebagai salah satu ‘isme’ ke dalam mana agama Kristen dibagi dalam sekte dan subsekte dewasa ini.

IV

Rev. William Adam memeluk agama Veda

Pendeta (Rev.) William Adam ditugasi untuk mengkonversikan Raja Ram Mohan Roy ke dalam agama Kristen. Raja Ram Mohan Roy adalah penganut paham ketunggalan Tuhan yang teguh. Demikianlah, daripada dikonversikan ke dalam agama Kristen, dia mempengaruhi dan memberi kesan yang mendalam kepada William Adam untuk menghentikan kepercayaannya akan tiga pribadi Tuhan Kristen dan memeluk prinsip ketunggalan Veda. Jadi, Rev. William Adam, seorang misionaris Kristen, yang telah berencana untuk mengkonversi Raja Ram Mohan Roy ke dalam trideisme Kristen, pada akhirnya menjadi seorang Vedantist. Dia, karena itu, dikeluarkan dari gereja dan dinyatakan sebagai seorang heretik dan seorang Socinian. Konversinya ke dalam agama Veda, diberitakan dalam ‘Annual London Report of The Missionary Society’ seperti di bawah:

“Kita mengumumkan dengan kesedihan mendalam bahwa Tuan Adam telah memeluk pendapat yang menghina kehormatan Sang Juru Selamat, menolak kesucian wajar dari ‘Tuhan Kita Lord Yesus Kristus’, sebagai akibatnya hubungan antara dia dengan Society telah diputuskan.”

V

Superioritas dari Agama Veda

W. D. Brown, filsuf Inggris, mengakui dalam karyanya ‘Superiority of the Vedic Religion’: “Agama Veda mengakui hanya satu Tuhan. Agama ini adalah agama yang sangat ilmiah, di mana agama dan ilmu pengetahuan saling bergandengan tangan. Di sini teologi didasarkan atas ilmu pengetahuan dan filsafat.”

Count Bjornstjerne: “Ide-ide yang sungguh-sungguh sublim ini tidak dapat gagal meyakinkan kita bahwa Veda mengakui hanya satu Tuhan.”

_____

“…Karena di Barat ketidak-adilan, kekejaman dan kekejian dilakukan, konflik yang pahit dan peperangan dilakukan dalam nama agama, semua ini secara en bloc dicatat pada sisi debet dari Dharma juga. Kita merasa dalam nama Dharma juga peperangan dilakukan. Namun perang atas nama agama dan perang atas nama Dharma adalah dua hal berbeda. Agama (religion, -admin) artinya satu keyakinan atau satu sekte, ia tidak berarti Dharma. Dharma adalah konsep yang sangat luas. Ia meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia memelihara masyarakat. Bahkan lebih jauh, ia memelihara seluruh dunia. Yang memelihara itu adalah Dharma.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kota Majapahit di Trowulan

Bahasa Jawa : Sekilas Asal-Usul Bentuk Kromo-Ngoko

Taliwangke dan Samparwangke