Reinkarnasi : Dari Mitos Hingga Fenomena Modern

Kata Reinkarnasi sendiri pasti sudah banyak yang mendengarnya, apalagi kalo kalian seorang penganut ajaran Buddha dan Hinduisme maka sudah tidak akan merasa asing jika mendengar kata itu. ‘Seseorang yang hidup saat ini memiliki kehidupan masa lampau’ mungkin menjadi definisi kecil dari reinkarnasi, no logic memang bahwa orang yang hidup pada masa kini ternyata pernah hidup pada masa sebelumnya. Namun ternyata, telah banyak pembuktian mengenai reinkarnasi pada zaman sekarang. Salah satunya kisah reinkarnasi yang mencuri perhatian rakyat India bahkan seorang Mahatma Gandhi sampai membuat tim untuk menyelidiki kasus tersebut.Kisah itu terjadi di India oleh seorang wanita bernama Shanti Devi.


Fenomena Shanti Devi

Shanti Devi, seorang gadis yang lahir di Delhi pada tahun 1926, berbicara sangat sedikit sampai dia berusia empat tahun. Ketika ia mulai bisa berbicara, ia mengagetkan semua orang dalam keluarganya dengan statementnya.

Shanti Devi : “Ini bukan rumah saya sesungguhnya! Aku punya suami dan anak laki-laki di Mathura! Saya harus kembali kepada mereka!”

‘Ini adalah di India’, Bukannya membawa anak mereka ke psikiater, malah orangtuanya ‘hanya’ mengatakan kepadanya,

Orang tua Shanti Devi : “Itu adalah masa lalu. Ini sekarang. Jadi lupakan masa lalumu. kamu sedang bersama kita kali ini.”


Tapi Shanti Devi tidak mau menyerah. Dia bercerita tentang mantan keluarganya kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Salah satu gurunya di sekolah diminta untuk mengirim surat ke alamat yang diberikan Shanti Devi sebagai “rumahnya sesungguhnya” di Mathura, untuk menanyakan apakah ada seorang wanita yang telah meninggal di sana beberapa tahun yang lalu. Yang mengherankan, ia segera mendapatkan balasan surat dari suami Shanti Devi sebelumnya, yang mengakui bahwa istrinya yang masih muda bernama Lugdi Devi telah meninggal beberapa tahun sebelumnya, setelah melahirkan anak mereka. Rincian yang diberikan Shanti Devi tentang rumah tua dan anggota-anggota keluarga sebelumnya semua telah dikonfirmasi.
Ini meluncurkan penyidikan paling teliti secara menyeluruh tentang kasus reinkarnasi dalam sejarah modern. Banyak orang terlibat, termasuk Mahatma Gandhi dan beberapa anggota terkemuka pemerintah India. Sebuah tim peneliti, yang bekerja di bawah kondisi ketat untuk memastikan bahwa Shanti Devi tidak mungkin mendapat-kan informasi dari sumber lain, yang menghubungkan gadis kecil itu dengan Mathura. Dirinya mampu menunjukkan rumah mereka sebelumnya, dan secara benar menggambarkan rumah tersebut apa yang tampak seperti tahun sebelumnya sebelum dilakukan perbaikan. Dia juga mampu memberitahu informasi yang sangat privat, seperti hubungan luar nikah anggota keluarganya, bahwa tidak ada seorang pun di luar keluarga mungkin telah mengetahuinya.

Melihat kisah seorang Shanti Devi mungkin kalian sedikit terperangah saat mengetahui ternyata reinkarnasi itu ada. Kisah Shanti Devi pun memang menjadi buah bibir di seantero daratan India pada masanya. Kisah ini menjadi satu bukti bahwa Reinkarnasi bukanlah ‘hanya’ sebuah mitos yang diangkat kedalam sebuah film yang berdurasi satu jam buat mengisi waktu luang anda.

Reader : Huh, Kalo cuma satu cerita, Males percayanya ah.., TYrips penipu, laknat, pendusta!!
TYrips : emoticon Pictures, Images and Photos

Keberadaan Shanti Devi pada masa itu pun tidak luput dari ‘mata’ seorang Ian Steveson. Menurut wikipedia, beliau bersama KS Rawat sempat mewawancarai Shanti pada tahun 86’.

Reader : Siapa tuh, ian? Gak kenal!


‘Pakar Reinkarnasi’ Ian Stevenson

Dalam dunia psikiater, nama seorang Ian Stevenson sudah tidak asing lagi. Dia adalah seorang ‘legenda’ dalam dunia penelitian mengenai reinkarnasi. Pria jebolan Universitas Virginia – US ini menjadi tersohor sebab berhasil menciptakan sebuah ‘kitab suci’ bagi peneliti reinkarnasi generasi berkutnya. ‘Kitab suci’ itu adalah buku mengenai penelitiannya tentang fenomena reinkarnasi yang berjudul “Twenty Cases Suggestive of Reincarnation” dan “Children Who Remember Previous Lives”, yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti generasi penerus. Selain kedua buku tadi, yang membuat Ian juga menjadi ‘maestro’ dalam bidangnya karna ia telah berkeliling ke seluruh pelosok dunia, telah mengoleksi 2600 lebih contoh kasus dan telah mempublikasikan 10 buah karya khusus serta beberapa puluh tesis ilmiah.

Twenty Cases Suggestive of Reincarnation sendiri mungkin bisa disebut karya terbaik sepanjang karirnya. 20 contoh kasus reinkarnasi yang tercatat di dalam bukunya, adalah sebagian contoh kasus yang dikoleksi, diedit dan telah dilakukan verifikasi tatkala ia pada tahun antara 1961 hingga 1965 dari India, Sri Langka, Brazil, Libanon hingga ke Alaska-Amerika. Di dalam buku tersebut ada satu contoh kasus dalam reinkarnasi yang sangat langka dan mengandung contoh yang memiliki nilai penelitian istimewa, sang professor menyebutnya sebagai “exchange incarnation / Pertukaran Inkarnasi” dan ia sebetulnya adalah gejala “Arwah Yang Kembali Dengan Meminjam Jenazah” yang pernah dicatat di dalam sejarah authentic Tiongkok.

Karya – karya yang juga bisa dikatakan ‘best seller’ nya Ian adalah ; “Reinkarnasi dan ilmu biologi – perjumpaan disini”, “Bahasa yang bisa sendiri tanpa dipelajari – penelitian baru terhadap kemampuan bahasa asing supra natural”, “Contoh kasus bentuk reinkarnasi (4 jilid)”. Meskipun Stevenson bukannya orang barat pertama yang melakukan penelitian reinkarnasi, tetapi ia dengan sikap yang serius, gaya yang teliti dan status keilmuan yang menonjol telah memperoleh penghargaan dari seluruh masyarakat yang tidak pernah ada sebelumnya bagi riset reinkarnasi.

Dalam perkembangannya, penelitian mengenai reinkarnasi mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Metode penelitiannya pun beragam. Ian Stevenson sendiri menggunakan metode tradisional. Metode tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan data – data dari berbagai pelosok didunia mengenai cerita orang – orang yang pernah mengalami dan merasakan sebuah reinkarnasi. Adapun metode lain yang digunakan dalam meneliti masalah ini, masih berhubungan dengan dunia psikiater metode yang digunakan adalah hypnotherapy.


Hypnotherapy dan Reinkarnasi
Hypnotherapy atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hypnotis juga bisa dipergunakan dalam mengungkap misteri dari reinkarnasi. Salah satu peneliti fenomena paling tersohor di Perancis, Col. Albert de Rochas, pertama kali secara sistematis menggunakan hypnotherapy. Dengan membawa obyek penelitian ke dalam memori kehidupan masa lampau mereka dan menemukan bahwa si obyek tersebut walau tidak tertarik sedikitpun dengan reinkarnasi, mereka tetap saja dapat mengingat pengalaman kehidupan masa lampaunya. Begitulah ia menyimpulkan penemuan pribadinya di dalam artikel yang ditulisnya pada tahun 1905.
Tahun 1956, “The Search for Bridey Murphy”, hasil karya terkenal dari Morey Bernstein telah terbit. Buku tersebut melalui sang penulis sendiri yang mengikuti suatu kasus hypnotis, menggabungkan konsepsi reinkarnasi dan hypnotherapy menjadi satu.Konsep ini telah menciptakan revolusi besar dalam dunia riset dan penelitian tentang reinkarnasi.


Kesimpulan

Entah sebuah kebetulan atau tidak, faktanya semenjak tahun 50 an, saat orang – orang barat yang dulu menganggap hal ini sebagai ‘dongeng’ masa lalu mulai serius ‘mengacak – acak’ masalah ini, dan terus mengembangkan riset penelitiannya hingga bisa mendapatkan fakta bahwa ‘manusia memiliki kehidupan yang lain sebelum dia hidup saat ini’ menjadi nyata dan jelas. Sebaliknya etnis tionghoa yang begitu percaya akan reinkarnasi lambat – laun seiring perkembangan zaman mulai ‘cuek’ dengan hal ini dan seakan telah mengubur dalam – dalam reinkarnasi kelubang sejarah karna hal ini dianggap anti iptek dan terdengar ‘tidak rasional’. Kembali lagi, logika berperan besar dalam mengungkap salah satu ‘rahasia Illahi’ yang menunggu waktu untuk terbongkar. Ataukah memang logika dan reinkarnasi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa menyatu.
Belum ada memang teori yang menjelaskan bahwa reinkarnasi benar – benar nyata dan bukanlah ‘hanya’ mitos belaka. Namun munculnya penelitian, saksi dan bukti bahwa hal itu memang benar – benar ada mungkin juga membuat kita lebih bingung dalam menetapkan reinkarnasi sebagai fact or just fiction. Yang pasti tidak semua hal didunia ini yang bisa dijelaskan dengan teori dan menggunakan logika, biarlah hal ini menjadi misteri yang ‘tidak perlu’ untuk dipecahkan karna kita manusia harus pasrah akan segala rancanganNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kota Majapahit di Trowulan

Bahasa Jawa : Sekilas Asal-Usul Bentuk Kromo-Ngoko

Taliwangke dan Samparwangke