Postingan

Mind Power Seduction - MPS

Gambar
apakah yang dimaksud dengan mind power seduction [mps] ? mendapatkan cewek/cowok idaman anda hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. (bawah sadar/subconscious mind/psikis). pikiran bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dalam aliran occultism, magick, esoteric, yoga, & kejawen asli, percaya bahwa pikiran manusia mampu memanipulasi apa saja yang ada di jagad raya ini, yang meliputi benda fisik, non-fisik, energi, ruang & waktu. nah salah satu aplikasi dari kekuatan pikiran tsb, bisa dimanfaatkan utk memanipulasi pikiran & perasaan seseorang, agar "takhluk" pada kita, ilmu ini biasa disebut dengan mind power seduction atau disingkat [mps], yang dipopulerkan oleh orang bule, bernama amargi hillier. ada 2 hal yang musti diperhatikan dgn benar agar [mps] bisa sukses [1].trance [2].mental imagining (visualisasi) penjelasan : [1].trance trance (alpha state) adh kondisi seseorang yang 'setengah sadar', kesadaran anda tengge

Taliwangke dan Samparwangke

Gambar
Taliwangke itu hari dan pasaran dalam wuku-wuku tertentu yang tidak dimungkinkan dilakukin karena enggak nguntungin jika ngadain jahadan atau keperluan. Hari Taliwangke dan hari Samparwangke jadi pantangan nglakuin kerjaan penting. Apa itu wuku? Wuku ada dalam Pawukon Jawa. Setiap seminggu sekali atau 7 hari, selalu ada nama Wuku yang berjalan. Jumlah wuku 30. Jadi Wuk pertama akan balik lagi setelah 7x 30 hari = 210 hari. Dari tiap wuku itu, ada hari-hari yang dianggap tidak menguntungkan yang disebut hari sangkala (waktu buruk yang jadi pantangan). Waktu ini adalah hari sial, maksudnya ada pengaruh enggak baiknya jika dilanggar. Misalnya beli mobil pas hari Taliwangke atau hari Samparwangke, si mobil itu nantinya bisa bawa bencana seperti kecelakaan dsb. Apa sih Taliwangke ata Samparwangke itu? Taliwangke artinya mengunci mayat (wangke). Wataknya banyak bahaya besar. Pada manusia bisa berarti menjengkelkan, bicaranya menyakitkan hati, bisa membuat banyak rusan dan perkara rumi

MENGINTIP NASIB LEWAT PAWUKON

Dibandingkan dengan zodiac Barat dan Cap Ji Shio dari budaya Cina, horoskop versi Jawa ini memang tidak begitu dikenal. Padahal dalam membidik gambaran fisik, watak, dan naas seseorang, Pawukon justru lebih jitu dan akurat. Bahkan mampu memproyeksikan “nasib” seseorang di senja hidupnya dengan perlambang watak hari kelahiran orang tersebut. Percaya atau tidak, perhitungan hari saat dilakukan pemilihan presiden keempat RI pada Rabu Pon, 20 Oktober 1999, menyisakan firasat buruk bagi bangsa Indonesia. Itu menurut penglihatan dan perhitungan mata hati pakar Pawukon, KRHT Suhadi Darmodipuro, yang juga kepala Museum Radyapustaka, Surakarta. Seperti diketahui pemilihan presiden RI dilakukan siang hari. “Dalam perhitungan Jawa, Rabu malam itu sudah termasuk Kamis Wage, hari yang baik. Wataknya aras kembang, tunggak semi. Dengan watak aras kembang, artinya siapa pun yang terpilih akan memperoleh simpati dari banyak orang. Demikian pula tunggak semi, meski selalu mendapat kritik atau dile

Kota Majapahit di Trowulan

Gambar
Kakawin Nagarakretagama, pupuh VIII-XII, merupakan sumber tertulis yang penting untuk mengetahui gambaran Kota Majapahit sekitar tahun 1350 M. Kota pada masa itu bukanlah kota dalam arti modern, demikian pernyataan Pigeaud (1962), ahli sejarah kebangsaan Belanda, dalam kajiannya terhadap Nagarakretagama karya Prapanca. Ia menyimpulkan, Majapahit bukan kota yang dikelilingi tembok, melainkan sebuah komplek permukiman besar yang meliputi sejumlah komplek yang lebih kecil, di mana satu sama lain dipisahkan oleh lapangan terbuka. Tanah-tanah lapang digunakan untuk kepentingan publik, seperti pasar dan tempat-tempat pertemuan. Tembok batu merah tebal lagi tinggi mengitari keraton. Itulah benteng Keraton Majapahit. Pintu besar di sebelah barat yang disebut "Purawuktra" menghadap ke lapangan luas. Di tengah lapangan itu mengalir parit yang mengelilingi lapangan. Di tepi benteng "Brahmastana”, berderet-deret memanjang dan berbagai-bagai bentuknya. Di situlah tempat tunggu

Ajian Pancasona / Rawa Rontek

Rawe Rontek dalam arti bahasa ialah kepala putus. Ajian ini dimaksudkan agar mereka yang menguasai ajian rawe rontek tidak akan mati dengan cara dibunuh baik dengan senjata tajam, senjata api, racun,santet/sihir tetapi akan mati dengan cara sakit. Ajian rawe rontek jarang yang menguasai bahkan mantranya saja sedikit sekali yang mengetahuinya. Memang ajian rawe rontek hampir sama dengan ajian panca sona{artinya lima tempat}yaitu ajian yang memiliki unsur kekuatan lima tempat. Untuk melengkapi khasanah pengetahuan di KWA maka kali ini dibeber tentang ajian tersebut. Mantra ilmu panca sona/rawarontek: Sanghyang jagat noto Niat ingsun matek aji pancasona, Ana wiyat jroning bumi, Surya murub ing bantala, Bumi sap pitu anelehi sabuwono, Rahina ta keno wengi,urip tan kenenaning pati, Yo ingsun pangawak jagat,mati ora mati, Tlinceng gni tanpa kukus, Ceng…cleceng.. Ceng …cleceng.. Kasonggo ibu pertiwi Mustiko lananging jaya, Yo aku si pancasona, Retune nyowo sakelir. Rawa ron

Kebangkitan Hindu Jawa / Agama Budi

Gambar
Selama 1000 tahun, kerajaan2 Hindu subur di Jawa, sampai datangnya Islam di abad ke 15. Tetapi, di tahun 1970-an , bangkit kembali sebuah gerakan Hindu yg menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia. Agama Hindu bahkan mendapat lebih banyak pengikut di saat negara sedang menghadapi berbagai krisis, terutama di Jawa, pusat politik di Indonesia. Berdasarkan riset etnografis atas lima kelompok masyarakat pada candi2 Hindu besar, tulisan ini menelaah sejarah politik dan dinamika sosial bangkitnya kembali agama Hindu di Jawa. Saya tertarik pada Jawa setelah melakukan penelitian selama 10 tahun di Bali. Kebanyakan masyarakat Bali menganggap diri mereka sebagai keturunan kaum ningrat kerajaan Hindu Jawa Majapahit yang menaklukkan Bali di abad ke 14. Jumlah orang Bali yang berziarah ke kuil2 Hindu di Jawa semakin bertambah. Malah mereka sering terlibat dalam pembangunan kuil2 dan pelaksanaan ibadah Hindu baru di Jawa. Mereka juga mendominasi perwakilan kaum Hindu di taraf nasional. Dan banyak

PAKIS DAN BAMBU

Gambar
Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta. “Tuhan,” katanya. “Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?” Jawaban Tuhan sangat mengejutkan. “Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu?” Ya,” jawab pria itu. “Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi. Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah. Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah. Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku